5 Cara Jualan Gorengan Biar Laris Manis Tuh Begini

Table of Contents
dumados.com »« Gorengan merupakan salah satu camilan yang digemari oleh semua orang. Hal ini tentunya jadi peluang bagus untuk mulai usaha. Namun tahukah kamu bagaimana cara jualan gorengan biar laris di tengah banyaknya pesaing?

Kalau kamu perhatikan di sekitar rumah, pastinya tidak hanya ada satu penjual gorengan. Jika mau buka usaha, tentunya harus siap bersaing sehat dengan para penjual tersebut. Bagaimana agar dagangan cepat habis dan kamu dapat untung banyak? Berikut akan diberikan penjelasannya.

Cara Jualan Gorengan Biar Laris

Cara Jualan Gorengan Biar Laris

Buat kamu yang ingin memulai usaha jual gorengan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di tengah banyaknya pesaing, harus atur strategi supaya jualan laris dan cepat habis. Berikut ini adalah beberapa cara jualan gorengan biar laris yang penting untuk diketahui:

1. Tentukan Lokasi Jualan


Sebelum mulai berjualan, tentukan dulu di mana kamu ingin buka lapak. Seharusnya, pilih lokasi yang strategis dan tidak terlalu berdekatan dengan penjual gorengan yang lain. Contohnya bisa berjualan di area perkantoran, pasar, pinggir jalan, maupun kantin sekolah.

Selain itu, gunakan tempat jualan yang sederhana, sebab gorengan identik dengan makanan yang merakyat. Sebenarnya berjualan gorengan tidak perlu menyewa tempat. Kamu bisa menggunakan gerobak yang didesain rapi, simpel, namun kekinian.

2. Buat Gorengan dengan Resep Terbaik


Apa yang membuat orang-orang melakukan repet order? Jawabannya tentu rasa. Meskipun soal rasa itu sesuai selera masing-masing, namun jika rasanya enak, pasti akan kembali untuk membeli lagi.

Oleh sebab itu, untuk mendapatkan gorengan yang enak, renyah, dan merakyat di indra perasa semua orang, buat dengan resep terbaik. Kamu harus bisa menciptakan rasa gorengan yang tidak sama dengan biasanya. Setidaknya milik ciri khas untuk membedakan dengan penjual lain.

3. Gunakan Alat dan Bahan yang Berkualitas


Untuk mendapatkan rasa gorengan terbaik, tentunya harus dibuat dengan bahan-bahan yang berkualitas. Belilah bahan baku yang masih segar, contohnya pisang, tape, singkong, dan lainnya. Demikian pula dengan tepung dan minyak yang digunakan untuk menggoreng.

Perhatikan pula alat penggorengan. Selalu jaga kebersihannya, sehingga bukan hanya rasa yang enak, tapi juga tidak membahayakan pembeli. Terlebih lagi, pembeli suka dengan penjual gorengan yang higienis, baik dari segi tempat maupun alat.

4. Buat Variasi Gorengan


Cara selanjutnya yaitu membuat variasi produk. Jangan hanya menjual satu jenis gorengan saja. Misalkan produk utamamu adalah gorengan tempe, tapi kamu bisa menjual jenis lain, seperti pisang, risol, singkong, talas, sukun, dan lain-lain.

Hadirkan pula variasi rasa dari setiap gorengan. Kebanyakan langsung menjual produk yang sudah digoreng tanpa menambahkan variasi apa pun. Kamu bisa menghadirkan sesuatu yang unik, misal dengan menambah topping atau pilihan rasa bagi pembeli.

5. Desain Kemasan Produk


Agar usaha jualan gorenganmu laris, penting sekali untuk memperhatikan kemasan. Jangan lagi menggunakan wadah plastik atau kresek seperti yang umum terjadi sampai saat ini. Mulailah beralih dengan kemasan yang lebih kekinian dan mengikuti tren.

Kamu dapat membuat kemasan yang unik dari bahan kertas, sehingga lebih ramah lingkungan. Di samping itu, desain sendiri untuk menarik perhatian konsumen dari semua kalangan. Kemasan bagus akan melahirkan pandangan yang baik bahwa gorenganmu higienis, berkualitas, dan aman dikonsumsi.

6. Promosikan Usaha Gorengan


Cara berikutnya agar jualan gorengan laris yaitu meningkatkan promosi. Selain dengan cara konvensional, bisa promosi lewat sosial media. Kamu pun dapat menghadirkan layanan seperti delivery bagi yang tidak bisa beli langsung.

Itulah beberapa cara jualan gorengan biar laris yang harus diperhatikan bagi pemula untuk buka usaha. Ciptakanlah bisnis jualan gorengan yang kekinian, sehingga bisa menjangkau semua masyarakat. Paling penting perhatikan soal rasa dan kualitasnya.
A'ty Faiza
A'ty Faiza Sedikit bicara, banyak nulisnya

Post a Comment